Jatuh Cinta Bisa Bikin Gila
Lauren Slater, seorang peneliti yang
menulis di majalah National Geographic, menjelaskan bahwa orang yang mengalami
jatuh cinta memiliki kandungan biokimia yang serupa dengan orang yang menderita
gangguan obsesif kompulsif (OCD-Obsessive Compulsive Disorder). Cinta dianggap
dapat membuat seorang yang sehat bertingkah seolah memiliki penyakit patologis.
Secara hormoral, saat sedang jatuh cinta, perasaan tersebut akan mengaktifkan
area di dalam otak yang terhubung dengan kenikmatan dan memicu hormon dopamine
sehingga seseorang mengalami energi yang intens, peningkatan fokus, halusinasi,
dan keriangan yang tidak beralasan. Orang yang mengalami jatuh cinta dan OCD
memiliki tingkat serotonin 40% lebih rendah daripada orang normal, dan keduanya
bisa dihentikan dengan mengkonsumsi obat anti-depresan.
Sementara itu Dr Frank Tallis,
seperti dikutip dari majalah The Psychologist, menyatakan bahwa mabuk cinta
merupakan hal yang serius. Gejala-gejalanya seperti hypomania, mood yang
melayang, depresi, mudah menangis, insomnia, kehilangan konsentrasi, sakit
perut, kehilangan nafsu makan, pusing, dan mudah linglung. Hormon cinta ini
beroperasi di ventral pallidum atau pusat area kenikmatan di dalam otak,
sekaligus bagian yang aktif seperti ketika seseorang menikmati candu. Dan
ketika tidak mendapatkan balasan cinta, maka ia akan bertingkah sama seperti
seorang pecandu yang kesakitan mencari-cari obatnya. Makanya, tak salah jika
seseorang akan seperti merasa gila saat ia sedang jatuh cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar